Book Resume: Spoken and Written Language by M.A.K. Halliday (Saidna Zulfiqar bin Tahir)
BAB I
PERKEMBANGAN BERBICARA
Asal-Usul
Apa
yang membedakan bahasa manusia dan cara berkomunikasi makluk yang lain? Sudah
banyak percobaan untuk membuktikan bahwa kera dapat berujar atau memperoleh
bahasa manusia, meskipun alat-alat ucapnya tidak dibentuk untuk menghasilkan
suara bahasa/ujaran.
Analogi Perkembangan
Sebelum
bahasa pertamanya, ada ‘bahasa anak’ dan bentuk dan fungsinya hampir sama
dengan langkah-langkah evolusioner pada apa yang disebut bahasa sekarang ini.
Gerakan dengan Simbol dan dengan
non symbol
Dalam
usia 3 atau 4 minggu, bayi telah merespon dengan gerakan badannya, lengan,
kaki, dan juga lidah dan bibirnya. Aktivitas secara badaniah ini bukan disebut
bahasa. Colwyn Trevarthen (1978, 1979) yang pertama kali meneliti proses ini
menyebut gerakan lidah dan bibir bayi sebagai “pra-bicara”. Dia menyiapkan
dirinya untuk berbicara, pada 2 ketrampilan dasar. Pertama, dia akan menguasai
penggunaan alat-alat, dan kedua berbicara.
Bahasa Anak
Sebelum
bayi dapat berbicara dengan bahasa yang lain, dia mulai dengan menciptakan satu
bahasa bagi dirinya – oleh dirinya dalam berinteraksi dengan kelompok kecil
yang juga belajar bersamanya.
Pada
usia 7-8 bulan, dia siap melakukan gerakkan secara simbolik. Akan tetapi dia
tidak bisa langsung mulai menggunakan bahasa pertamanya: hal ini tidak hanya
dikarenakan dia belum bisa mengatur suara, sekalipun ini juga benar, tetapi
sebab yang lebih penting adalah dikarenakan dia belum bisa mengontrol bentuk
dan arti dari bahasa tersebut.
Bentuk Bahasa Anak
Fungsi
pertama bahasa, berfungsi ‘melakukan’ disebut sebagai fungsi pragmatis. Sedangkan
kedua berfungsi ‘berfikir’. Nigel menggunakan kemampuannya untuk menciptakan
makna sebagai cara melibatkan dirinya dengan lingkungan, mengungkapkan
perhatiannya, sehingga mulai berbicara secara sistematis.
Bentuk
bahasa anak menunjukkan dua simbol; keduanya sebagai alat untuk bertindak dan
sebagai alat refleksi pragmatik dan mathetik menyimpulkan bahwa bahasa sebagai
sumber untuk melakukan sesuatu dan belajar.
Interpretasi Evolusi
Beberapa
faktor berperan dalam evolusi bahasa:
1. Bagaimana
anak-anak mengambil /meniru suara yang jelas didengar dan membentuknya dalam
simbol protolinguistik
2. Kita
dapat dengan mudah mengenali tiruan lainnya; bunyi suara bebek, kucing atau
pesawat
3. Ada
kecenderungan yang sulit dipahami simbol pragmatik anak-anak dalam memadukan
bunyi nasal
4. Beberapa
pandangan prosodik paralinguistik berkaitan dengan arti tertentu.
Dari Bentuk Bahasa ke Bahasa
Perbedaan yang mendasar antara
bahasa dan bentuk bahasa. Bahasa memiliki tiga tingkatan yaitu makna yang
ditandai dengan kata-kata, dan kemudian direkam dalam suara. Dalam istilah
linguistik ketiga tingkatan itu adalah: tingkatan semantik, gramatikal, dan
phonologi.
Pada bentuk bahasa atau protobahasa memiliki dua tingkatan
yang terdiri dari makna yang langsung ditandai dengan suara atau ekspresi atau
gerakan. Namun bentuk bahasa memiliki keterbatasan yaitu tidak dapat memahami
lebih dari satu benda pada saat bersamaan.
BAB II
SISTEM PANULISAN
Gambar dan Simbol Tulisan
Aktivitas
menulis dan mengambar merupakan sarana berkomunikasi. Menulis merupakan sarana
mempresentasikan visual dalam bentuk tulisan dan mengandung bahasa, tetapi
menggambar hanya mempresentasikan simbol sebagai sarana komunikasi.
Bahasa
memiliki tiga hal yang utama; makna, kata dan bunyi atau ucapan. Saat ini bunyi
dimodifikasi menjadi ekpresi, baik ekspresi dan bentuk bunyi atau ucapan maupun
tulisan. Tulisan dapat dibaca dengan keras, sedangkan gambar hanya dapat
dikomentari tetapi kita tidak dapat membacanya.
Dari Gambar ke Karakter
Menulis
merupakan dua sistem semiotik yang bekerja bersamaan. Aktivitas menulis dimulai
ketika sebuah gambar di maknai sebagai bahasa. Gambar mempresentasikan karakter
dan karakter inilah yang dijabarkan dengan kata-kata.
Charactery, suku
kata, abjad
Alfabet menyerupai suku
kata yang simbolnya mewakili bunyi bukan kata, tetapi mereka mewakili unit
kecil bunyi bukan suku kata tapi fonem. Pada prinsipnya, satu huruf mewakili
satu fonem, dan itu kurang lebih terjadi pada abjad Yunani kuno.
Tingkat bahasa
Diwakili
|
Lexico-gramatikal
(susunan kata)
|
Fonologi
(bunyi)
|
|
Unit
linguistik
Tipe simbol
Tipe naskah
|
Kata ( morfem)
Karakter (Logo)
Charactery
|
Suku kata
Tanda suku kata
Daftar suku kata
|
Fonem
Huruf
Abjad
|
Sebagai fenomena
umum, sistem penulisan semantik akan menjadi suatu kemustahilan. Sistem
semantik bahasa begitu kompleks, dengan begitu banyak dimensi makna yang
terlibat sehingga mereka tidak dapat mengurangi penulisan-untuk alasan
yang sama, sesungguhnya mereka tidak dapat menyatakan dalam sebuah protolanguage.
BAB III
BAHASA TULISAN
Apapun yang diucapkan
juga dapat ditulis -bahwa menulis hanya alternatif bentuk
ekspresi berbicara.
Awal Penulisan
Fitur-fitur bahasa
lisan dikenal sebagai fitur prosodi dan paralinguistik. Fitur prosodi adalah
bagian dari sistem linguistik yang sistematis dalam arti, seperti sumber daya
lainnya dalam tata bahasa, dan apa yang membedakannya dari sumber-sumber
lain (seperti akhiran) yang terdapat dalam berbicara, seperti intonasi.
Fitur paralinguistik
juga bervariasi, tetapi tidak sistematis -bukan bagian dari tata bahasa, namun variasi yang diucapkan pembicara
menggunakan sinyal impor dari apa yang dia katakan.
Tanda Baca
Fungsi kedua adalah
simbol sebagai penanda. Hal ini tidak cukup untuk menunjukkan kalimat
telah selesai, tetapi juga penting untuk menunjukkan fungsinya. Ada dua prinsip untuk
memilih tanda baca sesuai dengan tata bahasa, dan tanda baca sesuai dengan
fonologi. Sebagian besar akan membuat perbedaan: asalkan klausa cocok dengan
kelompok nada, kedua akan keluar sama. Meskipun berbeda, dua
kemungkinan akan timbul.
Fungsi bahasa tulisan
Menulis berkembang untuk menanggapi kebutuhan
yang muncul sebagai akibat dari perubahan budaya. Keadaan tertentu yang
menyebabkan perkembangan penulisan adalah peristiwa yang kompleks dimana
kelompok manusia berubah dari satu pola kehidupan untuk pola yang lebih permanen.
Variasi dan bahasa tertulis
Selalu ada variasi
bahasa dan variasi ini ada dua macam, sosial, dan fungsional. Variasi sosial
kita sebut Dialek, dialek adalah berbagai variasi berbicara karena
berasal dari, atau telah memilih untuk pindah ke suatu daerah, kelas sosial,
kasta, generasi, kelompok usia, group sex, atau lainnya yang relevan pengelompokan
dalam masyarakat. Variasi fungsional adalah apa yang kita namakan register.
BAB IV
BAHASA LISAN: FITUR PROSODIC
Berbicara dan Transkripsi
Walaupun kita menggunakan istilah bahasa tulis. Ini tidak berarti bahwa
hanya ada satu variant. Tapi ada juga yang disebut modus tertulis yang
digunakan secara informal untuk menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan adalah
sebuah teks yang biasanya akan ditemukan secara tertulis. Di sisi lain ada juga
yang disebut ‘bahasa lisan’ yang orientasinya bukan hanya berbicara (ucapan).
Bahasa lisan bisa juga diwujudkan dalam bentuk dialog.
Intonasi dan irama
Menurut
Joshua, intonasi adalah gerakan melodis, naik turunnya tekanan suara dan irama
adalah lantunan suara/pengaturan suara.
Fungsi
tertentu intonasi dan irama adalah berkonstribusi dalam membuat wacana, akan
bervariasi dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Umumnya pola dari suku kata,
tetapi tidak dengan sendirinya mengungkapkan perbedaan dalam arti. Disisi lain,
intonasi berfungsi dalam sistem leksikon-grammatical.
Intonasi Bahasa Inggris: Tonisitas dan Nada
Irama
berhubungan erat dengan intonasi, karena merupakan suku kata yang kuat yang
membawa beban melodi. Ada beberapa prinsip dasar suku kata itu bisa dikatakan
kuat jika:
- Kata-kata yang lebih dari satu suku kata memiliki aksen pada suku kata tertentu, suku kata beraksen kuat, yang lain lemah.
- Kata-kata dari suku kata adalah dia kuat bila bermakna leksikal tapi dia akan lemah bila berwujud tata bahasa.
- Setiap kata dari setiap suku kata, dari kata apapun, bisa menjadi kuat untuk keunggulan khusus atau kontras.
Makna
Nada
Naik
turunnya suara memiliki makna tertentu. Walaupun nada bahasa menggunakan
perbedaan antara tekanan tinggi dan rendah. Dalam menggambarkan makna, sistem
intonasi selalu menggunakan tekanan suara yang dinamik.
BAB V
BAHASA
TULIS: LEXICAL DENSITY
Kompleksitas bahasa tulisan
Perbedaan antara bahasa tulisan dan berbicara merupakan salah satu
dari DENSITY: kepadatan (density) dengan informasi yang disajikan. Relatif antara satu sama lain, bahasa tertulis lebih padat, sedangkan bahasa lisan tidak. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kepadatan ini adalah, kepadatan
itu adalah fenomena yang cukup kompleks, seperti yang kita akan
temui jika mencoba untuk mengukurnya dengan cara yang tepat. Dan salah satu kompleksitas sebagai ciri dari
bahasa tulisan yaitu Lexical Density.
Lexical Density: kepadatan leksikal
Perbedaan yang harus diakui saat ini adalah salah satu yang telah disebut: bahwa antara unsur leksikal dan unsur gramatikal. Unsur leksikal sering disebut 'content word'. Secara teknis, content ini adalah ITEM (yaitu konstituen panjang
variabel) bukan sekedar kata-kata dalam arti biasa, karena dapat terdiri dari lebih dari satu kata.
Sebagai
perkiraan awal untuk mengukur kepadatan lexical, agar dapat tergambarkan
perbedaan antara Lexical dan Grammatical items secara sederhana yaitu dengan
memproses setiap kata sebagai suatu item yang berhubungan (relevant) dan
menghitung rasio item lexical dan grammatical.
Frekuensi
Kosakata setiap bahasa termasuk sejumlah kata yang frekwensinya sangat tinggi, istilah ini sering digeneralisasi untuk fenomena
kelas besar. Sebaliknya, sebuah lexical item lebih rendah
frekwensinya dalam sebuah bahasa yang memberikan kontribusi yang sangat besar
hubungannya. Hal ini juga merupakan salah satu perbedaan antara lexical item
dan kata.
Ukuran lain untuk mengetahui kepadatan leksikal
Ada satu yang jelas
menonjol sebagai unit dimana makna diatur dan dibangun bersama-sama, yaitu
KLAUSUL.
Klausa adalah unit tata bahasa di mana berbagai jenis konstruksi semantik
dibawa bersama-sama dan terintegrasi ke dalam keseluruhan. Pada bentuk 'kalimat' dalam tata
bahasa akan kita gunakan KLAUSUL KOMPLEKS, adalah apa yang menjadi
sumber kalimat
(secara tertulis).
Klausa
Klausa merupakan unit
fungsional dengan konstruksi tiga makna: berfungsi bersamaan (1) sebagai
representasi fenomena pengalaman, karena ini ditafsirkan oleh anggota budaya,
(2) sebagai ekspresi fungsi bicara, melalui kategori suasana hati dijelaskan
dalam Bab 4, dan (3) sebagai pembawa pesan, yang diselenggarakan dalam bentuk
tema ditambah eksposisi.
Kata benda dan nominality
Pada dasarnya ada dua alasan, keduanya dapat
ditemukan dalam tata bahasa Inggris. Salah satunya adalah struktur kelompok
nominal, yang lain adalah struktur klausa.
Struktur kelompok nominal
Kelompok nominal terdiri dari induk kalimat yang mungkin
mendahului dan/atau diikuti dengan memodifikasi unsur-pra dan post
modifier. Selain kata benda yang menjadi induk kalimat, yang mewakili
'Thing' -kelas fenomena yang disebut- juga ada fungsi lain.
Struktur klausa
Selain itu, ada struktur khusus dalam bahasa
Inggris yang telah berkembang sebagai sarana kemasan pesan dalam bentuk tematik
yang diinginkan. Ini adalah apa yang dalam tata bahasa formal disebut 'Cleft' dan konstruksi
'pseudo-cleft'.
Sebuah bahasa dengan
kepadatan leksikal yang tinggi, diukur dalam jumlah (dan beban informasi)
item leksikal per klausa, dan kecenderungan yang kuat untuk mengkodekan
konten leksikal dalam bentuk nominal: di induk nomina, item-item lainnya (kata benda
dan kata sifat) dalam kelompok nominal, dan klausa yang dibendakan. Ini adalah struktur
nominal yang memberikan klausul elastisitas yang sangat besar.
BAB VI
BAHASA LISAN:
KERUMITAN TATA BAHASA
Kelengkapan
leksikal dalam bahasa Lisan
Jika kita membandingkan antara kosa kata
satu sama lain, adalah salah satu ciri dari bahasa tertulis ,dan juga bahasa
lisan. Dasar dari perbedaan ini adalah, bahasa tertulis merupakan fenomena
sebagai produk. Bahasa lisan merupakan fenomena sebagai proses.
Dan ini sesuai dengan perbedaan antara menulis dan berbicara.
Klausa Kompleks
dalam Bahasa Lisan
Klausa kompleks Bahasa lisan yang
dipakai adalah bagaimana tata bahasa menunjukan
(1) Itu dan (2) Bagaimana proses terjadi
secara berurutan dan kesemuanya
terkait satu sama lain.
Beberapa
ungkapan panjang dalam berbicara
Klausa kompleks adalah suatu yang sangat
susah untuk dicapai. Karna untuk mewujudkannya kempuan tata bahasa sangat
diperlukan. Karna hal ini dibentuk dengan kata-kata dan kelompok serta dengan
klausa.
Dua Jenis
Kompleksitas
Kompleksitas bahasa tertulis yang statis
dan padat. dan dari bahasa lisan yang dinamis dan rumit. Kerumitan tata bahasa
mempengaruhi kepadatan leksikal. Informasi yang sangat dikemas, kepadatan
leksikal cenderung sangat sederhana dalam struktur gramatikal mereka, sepanjang
organisasi kalimat (klausa kompleks) yang ada dalam cakupannya.
Menyalin Teks
Lisan
Mengapa itu menjadi tren
bahwa bahasa lisan sebagai hal yang terputus-putus
dan tidak berbentuk? Tampaknya ada tiga alasan utama untuk kesalah pahaman
ini: Pertama
adalah bahwa sistem nilai budaya yang dianut. Kedua
adalah bahwa ketika seseorang berbicara menggunakan teks lisan,
mereka memulainya
dengan keragu-raguan karna takut salah
dalam memulai.
BAB VII
BERBICARA, MENULIS, DAN BELAJAR
Perbedaan antara berbicara dan tulisan
Sebagai prinsip umum yang fundamental dan signifikan: semua bahasa memiliki
potensi yang sama untuk mengekspresikan makna. Tapi dalam prakteknya
setiap bahasa telah berkembang dalam budaya sendiri, dan setiap bahasa sama
baiknya disesuaikan untuk melayani kebutuhan (yaitu mengungkapkan makna) budaya
di mana ia berada.
Ada analogi dengan berbicara dan tulisan. Kita bisa mengidentifikasi
tiga hal di mana kita harus memenuhi syarat generalisasi bahwa bahasa lisan dan
bahasa tertulis adalah 'mengatakan hal yang sama':
1.
Bahasa tulis tidak menggabungkan
semua arti potensi bicara: ia meninggalkan kontribusi prosodi dan
paralinguistik. Ada juga efek timbal balik tertentu: bahasa lisan tidak
menunjukkan kalimat dan batas paragraf, atau sinyal pindah ke kutipan langsung.
Tapi busur ini berbeda: itu adalah sinyal yang hilang, bukan fitur sendiri.
2.
Bahasa lisan dan tulis dalam praktek
digunakan dalam konteks yang berbeda, untuk berbagai tujuan -meskipun jelas tumpang tindih.
3.
Ketiga ada titik yang dibuat dalam bab terakhir,
bahwa berbicara dan tulisan memaksakan kisi-kisi yang berbeda pada
pengalaman. Ada rasa di mana mereka menciptakan realitas yang berbeda. Menulis
menciptakan dunia hal; berbicara menciptakan dunia yang terjadi.
Metafora gramatikal
Ada banyak contoh metafora gramatikal yang banyak dikaitkan dengan berbicara. Beberapa dari
mereka mungkin telah meminjam dari menulis di tempat pertama, tetapi tidak
selalu begitu-dan beberapa sangat karakteristik pidato. Cross-coding dalam
bentuk yang lebih kompleks adalah karakteristik bahasa tertulis, dan merupakan
salah satu cara untuk mencapai kepadatan leksikal yang tinggi. Satu hal yang
perlu diketahui tentang itu adalah bahwa sulit bagi anak-anak untuk memahami. Kita harus membedakan, dalam hal ini, antara tiga fenomena yang berbeda:
generalisasi, abstraksi, dan metafora, karena mereka menguasai pada waktu yang
berbeda dalam perkembangan bahasa anak-anak.
1.
Generalisasi: dari spesifik ke umum. Anak-anak tidak memiliki kesulitan
dengan ini, setelah mereka masuk ke dalam bahasa ibu, fakta bahwa mereka telah
belajar untuk mengetahui bahwa mereka telah mendapat ide dari kelas item.
2.
Abstraksi: dari kongkret ke yang abstrak. Ini datang kemudian, anak-anak
mengalami kesulitan dengan istilah abstrak biasanya sampai usia sekitar lima.
Belajar melalui bahasa
Pada saat yang sama guru-guru praktek mereka selalu menunjukkan pengakuan
potensi belajar dari bahasa lisan, karena mereka mengharapkan murid mereka
untuk mendengarkan mereka. Selain itu mereka telah diberi tempat tertentu
pidato dalam kegiatan kelas mereka. Pada bagian ini telah ditentukan oleh pola
peran bicara bahwa bahasa lisan set up, lebih cepat dan lebih efektif untuk memeriksa
apakah mahasiswa tahu jawabannya dengan mengajukan pertanyaan secara lisan di
kelas dibandingkan dengan menetapkan tes tertulis setiap kali.
Dalam bahasa lisan, fenomena tidak ada, mereka terjadi. Mereka terlihat
sebagai datang menjadi ada, berubah, bergerak masuk dan keluar dari fokus, dan
seperti berinteraksi dalam aliran seterusnya terus menerus.
Meskipun fitur-fitur khusus dari masing-masing varietas jelas berasal di
tempat pertama dari media dan fungsi yang dilayaninya, setelah itu telah
berkembang menjadi berbagai media independen dan dapat dialihkan ke bentuk
lain. Kita semua dapat belajar untuk berbicara dalam bahasa tertulis, dan
bahkan (meskipun ini lebih sulit) untuk menyusun percakapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar